Capacity Building with Horti Chain Centre


Bismillah…

“We Only Work With The Champion” adalah kata-kata yang masih terngiang di telinga saya ketika mengingat Training yang diadakan HCC pada 28-29 Agustus lalu di Menara Jamsostek – Jakarta. Kata-kata itu terlontar dari Dirut HCC yang memberikan 8 materi dalam 2 hari *saya izin bilang: WowwXD*. Ibu Caecil, begitu ia biasa dipanggil, dengan tangkasnya memberi letupan-letupan motivasi pada kami –para peserta training yang terdiri atas 12 orang, mahasiswa+alumni UNIDA- agar lebih fokus terhadap tujuan kami masing-masing. Saat beliau masih berbicara tentang motivasi-motivasi itu, saya pun jadi larut dengan pikiran saya sendiri.. Semacam berkontemplasi “Tujuan??? Ahh, rasanya banyak tujuan yg kutulis di kertas mimpi itu, banyak definisi, dan Allah… tolonglah, tolong wujudkan satu dari sekian banyak tujuan yang ingin kucapai”.

“Ayo, jadilah para champion, because WE ONLY WORK WITH THE CHAMPION. Don’t brave enough? Silakan pulang!! Kami tidak perlu orang-orang cengeng dan lemah dalam project kami” tandas Bu Caecil, mantap. Agak merinding juga saya mendengarnya.. Nadanya itu lohh.. Mantepp, Jlepp !!

Awal dari pelaksanaan training ini adalah diperlukannya 3-5 orang mitra HCC yang akan ditempatkan di wilayah Sobang – Banten untuk proyek HCC yang bertujuan untuk meningkatkan Value Chain Palm Sugar asal daerah Sobang dimana Palm Sugar merupakan komoditas yang bagus prospeknya untuk eksport. Namun, sebagai DBS, HCC berperan untuk membantu Pertanian Rakyat di Sobang yang mengelola Palm Sugar dalam hal pembenahan semua aspek yang menunjang diterimanya Palm sugar di pasar Global, salah satunya kualitas Palm Sugar itu sendiri dan kelembagaan Pertanian Rakyat di Sobang sendiri. Proyek yang dicanangkan berjangka panjang, sekitar 3 tahunan. Luaran yang diharapkan adalah 1) Pertanian Rakyat di daerah Sobang memiliki sistem kelembagaan yang baik dan terstuktur 2) Kualitas Palm Sugar setempat memenuhi standard Global GAP sehingga di terima pasar Internasional dan 3) Menandai Sobang dalam Peta Indonesia sebagai daerah penghasil Palm Sugar di Indonesia. Tugas dari para mitra HCC ini adalah sebagai QC (Quality Control) yang akan mendampingi dan membina petani setempat untuk dapat memenuhi criteria sebagai supplier di pasar Internasional. Nah, sebelum terjun ke lapangan, tim yang akan terjun ke lapangan perlu di bina dan di training agar sedikitnya tahu apa yang harus mereka kerjakan. Maka diadakanlah training yang dilaksanakan selama 2 hari ini, selain sebagai pemberian gambaran juga sebagai proses seleksi untu 5 orang yang terpilih sebagai mitra HCC yang akan di terjunkan ke Sobang – Banten.

Based on the description, being the partner of HCC that placed in Sobang – Banten is very exciting and amazing.. Berharap benar bisa terekrut untuk project ini, atau jika tidak di project ini, pihak HCC berkenan mengajak bergabung di projectnya yang lain *NgareppbenerrJ

Sebelum memaparkan sedikitnya 9 materi –yang, lumayan memeningkan kepalaJ- pada training tersebut, ada baiknya kita berkenalan sedikit dengan HCC . HCC (Horti Chain Centre) merupakan sebuah Business Support Organization yang di gagas oleh Pemerintah Belanda di Indonesia. HCC berada di bawah institusi INA (Indonesia – Netherland Association). HCC didirikan untuk mendorong hubungan yang lebih baik antara produsen lokal Indonesia dengan pasar modern baik domestik maupun Internasional. Beberapa Project yang pernah dilaksanakan HCC antara lain:

  1. Value Chain Analysis-Bottlenecks and Opportunities for Export
  2. Value Chain Analysis-Food Ingredient
  3. GIS Mapping for Cassia Vera in Kerinci, Jambi – Sumatera
  4. Baseline Survey Cassia Vera in Kerinci, Jambi – Sumatera

 

Sedangkan Pelayanan yang provided by HCC antara lain:

  1. Baseline Study and Impact Assesment
  2. Value Chain Analysist
  3. Assistance for Preparation of Global GAP Certification
  4. GIS Mapping
  5. Quality Management System
  6. Market development
  7. Institutional Development

Well, setelah mengetahui sedikitnya tentang HCC, mari kita simak apa yang didapat dari training selama 2 hari  itu… *Let’s CekidotJ

Materi 1 – 8 disampaikan oleh : Ibu Caecilia Afra Widyastuti (Director of Horti Chain Centre)

Materi 9 disampaikan oleh: Pak Iskandar Zulkarnain (Manager of Applying Techology of Horti Chain Centre)

 

1.      PENDAHULUAN TENTANG M4P (MAKING MARKET WORKING FOR THE POOR)

Tujuan dari konsep M4P ini adalah memposisikan kaum miskin di pusat pengembangan ekonomi. Cara yang paling mudah untuk memahami konsep ini adalah dengan membandingkannya dengan pendekatan konvensional. Secara singkat, elemen kunci dari pendekatan M4P adalah:

  •  Rasional dan Tujuan
  • Kerangka Kerja untuk memahami dan Keberlanjutan
  • Petunjuk untuk Aksi dan Intervensi

Contoh Perbandingan Proyek Konvensional dan M4P di Negara Afrika:

 

Terlihat jelas dari perbedaan diatas bahwa proyek B lah yang lebih efektif karena melakukan pendekatan M4P dengan pelakun NGO/LSM sedangkan proyek A merupakan tipe proyek konvensional –yang notabene biasa dilakukan pemerintah,L-

 

Jadi, Inti dari M4P adalah:

Rasionalitas Kerangka Kerja Pedoman
Tujuan: Sistem pasar yang lebih efektif termasuk untuk kaum miskin Memahami sistem pasar yang lebih membumi seccara detail,

Gambaran keberlanjutan dibentuk dengan justifikasi secara terbuka

Intervensi yang fleksibel, multi-faceted ke pasar yang jenuh dengan sentuhan ringan, tidak langsung dan bersifat fasilitasi.

 

Perbedaan Pendekatan M4P dengan Pendekatan Konvensional

Konvensional M4P
Masalah apa yang dihadapi oleh usaha? Masalah apa yang dihadapi oleh usaha?
Bagaimana saya dapat membantu untuk memecahkan masalah? Mengapa sistem pasar tidak menyediakan solusi untuk masalah tersebut?
  …. Mengapa pasar tidak bekerja untuk masy miskin?

 

Desain Interverensi dan Implementasi

  • Tipe pendekatan konvensional lebih kepada dukungan umum untuk a) Perubahan Makro dan b) Dukungan langsung yg diberikan untuk kelompok sasaran, sedangkan pendekatan M4P lebih focus dan detail memahami masalah sehingga dapat menentukan intervensi yang tepat.
  • Tipe pendekataan M4P memiliki dukungan khusus ditujukan untuk menjawab kendala pasar melalui interverensi sedikit (terbatas, focus, fasilitatif). Interverensi tidak langsung, berdasarkan pada penyelidikan, pengaruh.

 

 

 

 

Dalam hal ini, Pelaku Fasilitator harus mampu mendorong dan memotivasi berbagai pihak lain untuk terlibat langsung, tidak sebagai penonton. Misalnya pada kasus Sugar Palm yang akan menjadi baseline project, masalah yang dihadapi adalah Palm sugar yang ada masih berbau asap dan itu tidak sesuai standard pasar Internasional. Oleh karenanya fasilitator harus mendorong, memotivasi, dan mendampingi agar para petani dapat menemukan cara yang tepat untuk menghilangkan bau asap yang ada.

 

2.      PENGERTIAN ANALISA SS DAN RANTAI NILAI

Mengapa Analisa Sektor dan Rantai Nilai?

  • Pemahaman pasar sebagai inti M4P
  • Pasar adalah kajian yang kompleks dan pemahaman pasar membutuhkan keahlian khusus
  • Analisa SS dan rantai Nilai adalah alat yang berguna untuk memahami pasar lebih baik
  • Semakin baik kita memahami pasar khusus, maka semakin baik kita mendesain intervensi yang tepat.

Pengertian Analisa SS dan Rantai Nilai

Subsektor adalah seluruh pemain usaha yang saling berhubungan, dimana ada proses membeli dan menjual untuk menawarkan suatu produk atau layanan jasa sampai ke konsumen akhir. Setiap subsektor dapat dilihat dari alur berikut:

 

Rantai nilai dapat diartikan sebagai berikut:

  • Rangkaian proses dari input produk yang khusus ke produksi primer, transformasi, pemasaran sampai konsumen akhir.
  • KOordinasi dan menghubungkan pengaturan kelembagaan produksen, pengolahan, pedagang dan distributor produk tertentu.
  • Model ekonomi yang menggabungkan seleksi produk dan teknologi yang tepat dengan membentuk organisasi yang menghimpun para pelaku untuk akses pasar.

Jadi, fasilitator memiliki peran untuk menyampaikan rantai nilai yang ada kepada petani produsen agar terjadi tranparansi. Agar petani mengetahui bahwa setiap subsector memiliki resiko masing-masing dalam proses pengelolaan produk untuk sampai kepada konsumen. Semakin besar pendapatan yang dihasilkan, semakin besar pula resiko yang harus ditanggungnya.

 

3.      ANALISA SUB SECTOR

Alat yang dapat digunakan untuk analisa sub sector antara lai:

  1. Kuisioner dengan pertanyaan terbuka dan tersturuktur
  2. Wawancara kelompok
  3. Workshop untuk validasi dan diseminasi
  4. Diskusi kelompok
  5. Data sekunder – publikasi, laporan, internet
  6. Observasi

Analisa Sub Sektor

Pemain Subsektor:

  • Penyedia Saprodi
  • Produsen (petani)
  • PEdagang besar/Pengecer
  • Eksportir
  • Importir

Kegunaan mewawancarai semua pemain pasar

  • Mendapat gambaran keseluruhan dari pasar
  • Dapat membayangkan dimana masala utama dan mengidentifikasi interverensi yang dibutuhkan
  • Menyediakan informasi kecenderungan keseluruhan pasar
  • Mengidentifikasi institusi yang bisa menyediakan jasa pelayanan

 

4.      PETA SUB SEKTOR

Adalah gambaran skematis dari struktur sub sector. Peta sub sector menunjukkan bagaimana produk mengalir dalam sistem tersebut. Peta sub sector juga menunjukkan alternative saluran suplai. Saluran adalah rantai vertical dari bentuk yang mentransformasi bahan mentah dan menyampaikan ke konsumen dalam bentuk barang jadi.

Mengapa peta sub sektor penting??

  • Membantu identifikasi pemain pasar untuk wawancara
  • Menyediakan gambaran grafis dari pemain utama dan hubungannya

 

Petunjuk Tentang Peta Sub Sektor:

  • Bagian sebelah kiri Peta menunjukkan fungsi
  • Tinggi mennunjukkan berapa besar kinerja dari para pelaku usaha tsb
  • Peta mempersatukan para actor, mereka beli dimana
  • Tanda Panah menunjukkan arus produk diantara para actor
  • Garis vertical yang putus-putus menunjukkan kontras penjualan
  • Titik menunjukkan titik pertemuan
  • Lebarnya bentuk dari actor mencerminkan ukuran relative untuk setiap saluran

“ukuran dapat dihubungkan dengan banyaknya actor, nilai penjualan/volume produksi”

 

5.     IDENTIFIKASI HAMBATAN DAN PELUANG

Jenis hambatan / peluang:

  • Pengelolaan dan organisasi
  • Akses Pasar
  • Pengembangan teknologi dan produk
  • Penyediaan sarana produksi
  • Kebijakan
  • Keuangan
  • Infrastruktur

 

6.      IDENTIFIKASI BSD

Penyedia Layanan Usaha yang berkelanjutan biasanya dilakukan oleh sector swasta, berperan untuk memperbaiki kinerja usaha, akses pasar dan kemampuan untuk berkompetisi.

Identifikasi BSD dilakukan untuk:

  • Memastikan solusi berkelanjutan terhadap kendala
  • Menghindari distorsi pasar
  • Memperluas capaan memalui ejumlah penyedia layanan
  • Memaksa untuk melihat dimana BSD yang sudah ada di sector swasta

 

Contoh penyedia layanan usaha:

  • Organisasi penyedia jasa swasta
  • Aktor rantai nilai
  • Asosiasi bisnis
  • Broker
  • LSM
  • Pemerintah

 

7.      INTERVENSI PROGRAM

Kriteria pemilihan intervensi:

  • Apakah daya debar dampaknya luas?
  • Apakah biaya intervensi efektif?
  • Berapa jumlah UKm yg diuntungkan?
  • Peluang intervensi untuk jadi jasa pelayanan yang berkelanjutan
  • Kapasitas jasa pelayanan untuk mengelola intervensi
  • Waktu yang dibutuhkan untuk intervensi
  • Ketersediaan sumberdaya
  • Sinergi intervensi
  • Kemampuan untuk promosi hubungan saling menguntungkan antara UKM dan perusahaan besar

 

8.      MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM

Monitoring merupakan proses yang penting karena berfungsi sebagai: 1) untuk meningkatkan kinerja sebagai proyek 2) pembuktian impact ke donor dan stakeholder lain 3) untuk menyebarluaskan temuan kepada dunia luar.

Pengukuran kinerja dapt dilakukan pada tingkatan yang berbeda, yakni:

  • Tingkat layanan pasar: kesadaran, pemahaman, kegunaan, kepuasan, hal memiliki, keberlanjutan.
  • Tingkat usaha: studi daya saing dengan pengukuran produktivitas dan kualitas jasa untuk pasar jasa
  • Tingkat kemiskinan

 

9.      RAPID DIAGNOSTIC APPRAISAL

Tujuan

  • Memahami pendekatan yang tepat untuk analisa SC/VC
  • Dapat melakukan analisa SC/VC dengan melibatkan chain actor sebagai expert

RDA merupakan sebuah proses dan cara yang dapat digunakan untuk mempelajari situas, kondisi dan persepsi dari berbagai chain actor.

Metode RDA:

  • Wawancara Semi terstruktur
  • Pemeriksaan faktor kunci
  • Studi kasus dan Cerita
  • Dinamika kelompok
  • Pemetaan
  • Kalender Musim
  • Triangulasi

Prinsip RDA:

  1. Cepat, pembelajaran progresif
  2. Penukaran peran: Petani adalah ahli
  3. Triangulasi
  4. Kontak secara langsung

Team RDA terdiri dari:

  • Seorang facilitator/ pewawancara

–     Memastikan bagaimana sebaiknya responden ditanya

–     Menjelaskan tentang team, tujuan dan jadwal

–     Mengajukan pertanyaan

–     Membuat responden merasa nyaman

  • Seorang pencatat

–     Mencatat semua pembicaraan

–     Memastikan semua terdokumentasi dengan baik

  • Seorang observer

–     Memperhatikan jadwal

–     Merekam proses dan mengingatkan

–     Dapat membantu pewawancara bila memungkinkan

  • Latar belakang anggota team terdiri gender, umur, suku dsb yang berbeda (bila mungkin)

 

Toolbox:

  • Dialogical analysis

–     Wawancara,  diskusi,  cerita lisan, pemaparan

  • Temporal analysis

–     Riwayat, musim, pola sehari-hari

  • Spatial analysis

–     Peta, model, sket kebun/lahan

  • Systems analysis

–     Sebab dan akibat, dampak

  • Institutional analysis

–     Aturan kelembagaab, interaksi

  • Well-being analysis

–     Perbedaan sosial di dalam dan di antara kelompopk.

  • Preference analysis

–     Preferensi, persepsi

Yap.. Akhirnya berakhir juga 9 materi trainingnya saudara-saudara *lap keringat, fiuhh*..

Materi-materi ini luar biasa menurut saya, bisa jadi pedoman buat penelitian juga lhoJ.. Semoga bisa bermanfaat buat kita semua..

 

We’re the Champion ^^

 

Salam Champ(ion) ^0^

“A”

16/09/2012

7:52 PM

Sedikit tentang Kesyukuran..


“Ternyata butuh waktu selama kurang lebih tiga tahun untuk dapat mencintainya, Kak.. Aku jadi berfikir, apakah selama itu pula lamaku berproses untuk mencintai seseorang yang nantinya menjadi pendampingku nanti..”

“Bersama sesuatu yang kita cintai itu kebahagiaan, tapi mencintai sesuatu yang Allah pilihkan untuk kita adalah kenikmatan. pun dengan “dia” ” tandasnya, membuatku lama terdiam..

“nikmat ya? sedang berusaha mencari kenikmatan itu..”

“bukan dicari untuk bisa menikmati, tapi dinikmati.. agar kenikmatan qt dapati.. bersyukur..”

“Bersyukur.. ah iya, bersyukur.. okelah kalau begitu.. ” sambil merenung..

ada lagi sms “Karena cinta itu mengajarkan kesyukuran”

“juga kesabaran..”

“Everything..”
“Seperti melakukan kebaikan, kadang harus dipaksakan.. sampai akhirnya menjadi kebiasaan..”

hening.

Dan, aku benahi hati lagi.. meski telah berkali-kali.. Meresapi setiap kata-katanya.. Syukuri.. lalu insya Allah kau akan cinta.. Syukuri, yap.. hanya syukuri.. Sesederhana itu.. lalu kau akan temukan cinta yang merekah.. jelita nan rahasia..

tak terasa titik-titik bening itu menyembul.. kristalkan bentuknya..

Alhamdulillahilladzi fa ashbahna bi ni’mati ikhwana.. Alhamdulillah ya Allah for everything in my life.. Alhamdulillah, u help me to find this path.. You are the one, who has set me free and made me Strong.. Terimakasih Cinta 🙂

dan, mari bersyukur..
“A”

Praktik Lapang itu . . .


Bismillahirrahmanirrahim…

It’s the PL time.. Terhitung mulai tanggal 4 September 2012 saya melakukan praktik lapang di bilangan daerah Banjaran, Kabupaten Bandung.

Praktik lapang ini merupakan  kegiatan diluar bangku  kuliah yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa Prodi Agribisnis Fakultas Agribisnis dan Teknologi Pangan Universitas Djuanda yang berbobot 4 SKS.

Awalnya, target komoditas PL saya adalah Kajian Agribisnis Ikan Sidat (Anguilla sp.), namun karena terkendala satu dan lain hal, PL di Perusahaan Jepang yang mengelola ikan Sidat ini tak jadi dilaksanakan. *Sedih, pake banget sebenernyaL* karena komoditas ini adalah yang paling saya minati. Karakteristik ikan ini yang langka dan sedang gencar-gencarnya diburu para eksportir membuat ikan ini menjadi primadona. Apalagi, salah satu sumber elver (benih) ikan sidat yang melimpah, ada di perairan Pelabuhanratu-Sukabumi. Sekali lagi, Pelabuhanratu –baca, my hometown-.. Saat komoditas unggulan yang berada di kampung halaman sendiri tidak dapat diteliti, rasa … *aduh, nyeseklah!!!*

Tapi, well.. Qadarullah.. Yakin, Insya Allah ada hikmahnya.. Apapun itu, I just believe.. Jadilah akhirnya saya memilih Kajian Agribisnis Komoditas Kentang (Solanum tuberosum) di PT. Alamanda Sejati Utama Bandung. Disana, saya melaksanakan PL dengan neng Ima yang memilih komoditas buncis untuk dikaji.

Perjalanan ke Bandung kami mulai pada Selasa pagi. Ditemani dengan fajar yang baru saja menyunggingkan senyumnya, kami menunggu bus Jurusan Cianjur-Bandung di depan Asrama Haji Cianjur. Perjalanan dilanjut dengan rute Leuwipanjang – Banjaran, dan akhirnya kami sampai di tempat tujuan sekitar pukul 11 pagi.

di jalan menuju kota kembang

Sesampainya di Banjaran, kami mendatangi tempat kost yang sebelumnya pernah kami datangi. Tapi ternyata, di tempat ibu kost yang ini, kondisi perairannya sedang tidak baik. Si ibu khawatir, kami akan sangat kesulitan untuk mandi atau mencuci atau bahkan sekedar wudhu.

“Da ayeuna mah neng, ibu oge sok nyuhunkeun cai ka pabrik, sesah tea ning..” kata si Ibu menjelaskan.

Kami menghela, langsung berfikir cari alternative tempat kost. Tapi ternyata ibunya baik dan pengertian, beliau melobi keponakannya yang memiliki sepetak kamar untuk bisa kami sewa. Dan tempatnya masih dekat dengan pabrik, cukup jalan kebelakang sebentar dari rumah si Ibu tadi. Kami menunggu sekitar sejam-an, dan ibu ini berhasil menyewakan kami satu kamar mungil yang dapat kami tempati. Alhamdulillah J

Ibu pemilik kost-an yang biasa kami panggil bu Ai pun, baiknya luar biasa. Beliau orangnya pendiam, saat kami datangpun beliau hanya menghaturkan senyum untuk menyambut kami lalu kembali dengan kesibukannya. Tapi setelah beberapa hari tinggal, Alhamdulillah kami merasakan kebaikannya.. Saat beliau mengetahui kami tengah melaksanakan shaum, beliau senang sekali dan kerap kali memasakkan kami makanan untuk berbuka shaum.. Alhamdulillah lagi, terus, selalu J

Kini, 2 minggu sudah kami berada di tempat PL.. banyak hal yang kami lakukan dan yang menjadi pembelajaran bagi kami. Para staff dan pegawai PT. Alamanda sangat welcome dan humble pada kami mahasiswa PL. Hal ini membuat kami kerasan dan betah berada di kawasan Pabrik. Agenda awal yang kami lakukan adalah menyisir bangunan apa saja yang ada disini. Setidaknya ada 3 jenis bangunan yang dimiliki perusahaan, yakni Perkantoran, Warehouse, dan Gudang alat bahan bantu. Ah iya, Perusahaan juga memiliki kebun percobaan seluas 2 ha yang ditanami oleh kacang Kenya, chaesyim, dan pakcoy. Fasilitas yang dimiliki PT. Alamanda diantaranya Reefer truck (6 unit), teknologi Green House, Netting House dan Cold Storage. Sebagai tambahan, sejauh ini perusahaan eksportir Indonesia yang memiliki sistem cold storage (Sistem rantai pendingin) yang bertujuan untuk menjaga kualitas produk tetap segar sampai ke konsumen akhir hanya PT. Alamanda.

PT. Alamanda

Kegiatan yang intens dilakukan adalah kegiatan yang dilaksanakan di warehouse. Total komoditas yang diusahakan PT. Alamanda sekitar 32 jenis buah-buahan dan sayuran. Kegiatan di Warehouse merupakan kegiatan pengolahan produk sebelum akhirnya di distribusikan kepada buyer yang ada di Singapore.

Adapun pola alur pengolahan kentang di warehouse antara lain:

  1. Penerimaan kentang dari petani supplier yang ada di Pangalengan atau Wonosobo. Kentang dimasukkan ke dalam Force Air Cooling untuk didinginkan agar suhu kentang normal (00C-50C).
  2. Kentang  (abras) ditimbang untuk mencocokkan dengan surat jalan dari supplier kepada PT.
  3. Kentang disortir berdasarkan gradennya. Jenis grade: Grade XL, Medium, Mini dan Baby Potato
  4. Kentang ditimbang kembali berdasarkan masing-masing gradenya
  5. Kentang ditimbang untuk dipacking sesuai ukuran permintaan buyer (ex: 1 kg/500 gr/750 gr)
  6. Kentang dimasukkan ke dalam plastic sesuai grade dan buyernya, di sealer dan dimasukkan ke dalam box.
  7. Setelah packing selesai, potato disusun dan dimasukkan ke container untuk selanjutnya dikirim ke Singapore by sea.

Alur pengolahan kentang di Warehouse PT. Alamanda

Sebagian besar pasar utama dari produk PT. Alamanda Sejati Utama adalah Rantai Supermarket yang ada di Singapore diantaranya:

  1. NTUC Fair Place
  2. Cold Storage
  3. Shop and Save
  4. Giant
  5. SATS
  6. QNQ enterprise PTE. LTD
  7. Eastern Green
  8. Fresh Direct
  9. PT. Alamanda Singapore
  10. HAiro
  11. Derick PTE. LTD

beberapa dari sekian jenis produk yang di ekspor Alamanda *menggiurkan, eh?:)

Di Netting House PT. Alamanda

seru-seruan sama ibu-ibu pekerja di grup sayuran akar ^^

Well then, itu dulu yang dapat saya ceritakan tentang kegiatan PL saya di bilangan kabupaten Bandung ini. Most of All, saya harap kegiatan PL ini dapat berlangsung dengan lancar sampai akhir *Angkat kedua tangan, say: AamiinJ*.

Jauh di lubuk hati saya, ada satu kalimat yang gregetan ingin segera dikeluarkan: “ oh, jadi gini ya Agribisnis teh, interesting enough.. “. Seperti menemukan lilin dalam kegelapan, saya harap Allah selalu membimbing dan mengarahkan saya agar kecintaan dan passion saya terhadap dunia agribisnis ini semakin tumbuh subur.. Karena tanpa terasa, sebentar lagi sidang PL, kemudian kolokium, terus penelitian, lalu skripsi dan akhirnya lulus.. Setidaknya, saya ingin,, ingin sekali menebar kebermanfaatan kepada masyarakat dari ilmu yang telah saya timba selama kurang lebih empat tahun itu..

Ya Allah,, tumbuh suburkan kecintaanku pada dunia agribisnis ini, dan jadikanlah aku bermanfaat di dalamnya..” Aamiin T_T

 

With Entirely Spirit and Hope,

16 September 2012,

“A”